Integrasi Nasional Bangsa Indonesia

    Integrasi Nasional Bangsa Indonesia 


    Hai teman-teman selamat datang kembali di blog ini, Apa kabar? semoga teman-teman selalu sehat dan bersemangat yaa. Untuk kesekian kalinya saya masih membahas tentang pendidikan kewarganegaraan dan kali ini lebih dalam lagi yaitu tentyang Integrasi nasional, apa-apa saja yang akan kita bahas? baca sampai selesai yaa. Yuk langsung saja...

A. Pengertian

    Secara etimologis, integrasi nasional berasal dari dua kata yaitu integrasi dan nasional. Integrasi diartikan sebagai pembauran hingga menjadi kesatuan yang utuh atau bulat. Dan nasional atau “Nation” artinya bangsa sebagai bentuk persekutuan dari orang-orang yang berbeda latar belakangnya, berada dalam suatu wilayah dan di bawah satu kekuasaan politik. Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa integrasi nasional merupakan proses mempersatukan bagian-bagian, unsur atau elemen yang terpisah dari masyarakat menjadi kesatuan yang lebih bulat, sehingga menjadi nation (bangsa).

    Secara terminologi, pengertian menurut para ahli : 

1.    Dr. Nazaruddin Sjamsuddin 

Integrasi nasional adalah proses penyatuan sebuah bangsa yang meliputi seluruh aspek kehidupannya, yakni aspek politik, sosial, ekonomi serta budaya.

2.    Howard Wriggins

Integrasi nasional merupakan penyatuan bagian yang terpisah dari masyarakat menjadi kesatuan/keseluruhan yang lebih utuh atau memadukan seluruh masyarakat kecil yang jumlahnya banyak menjadi satu kesatuan bangsa.

3.    Myron Weiner

Integrasi nasional merupakan proses dari bermacam kelompok sosial dan budaya ke dalam satu wilayah, dalam membentuk indentitas nasioanal

4.    J. Soedjati Djiwandono

Integrasi nasional merupakan cara bagaimana kelestarian dalam persatuan nasional dalam arti luas bisa didamaikan dengan hak dalam menentukan nasib sendiri.

5.    Safroedin Bahar

Integrasi nasional merupakan pengitegrasian yang mempunyai arti membuat atau menyempurnakan dengan jalan menyatukan bermacam unsur bangsa yang awalnya terpisah-pisah.

B. Faktor Pendorong 

    Dalam mewujudkan integrasi nasional, terdapat beberapa faktor yang mendorong terwujudnya integrasi nasional di Indonesia. Adapun faktor pendorong tersebut diantaranya :

1. Adanya faktor sejarah sehingga muncul rasa senasib-seperjuangan 

2. Adanya keinginan untuk bersatu seperti di Sumpah Pemuda

3. Adanya rasa cinta tanah air yang ditunjukan dari dulu sampai sekarang

4. Adanya rasa berkorban demi kepentingan bersama, bangsa, dan negara

5. Konsessu nasional dalam Proklamasi Kemerdekaan, Pancasila dan UUD 1945, bendera, lagu, dan bahasa

C. Faktor Penghambat

1. Kurangnya penghargaan terhadap kemajemukan bangsa yaitu budaya suku dan  agama bervariasi

2. Indonesia merupakan negara kepulauan sehingga wilayah negaranya sangatlah luas.

3. Adanya paham etnosentrisme, yaitu fanatisme suku bangsa tertentu yang menganggap kebudayaan suku tersebut lebih baik dari kebudayaan suku lainnya.

4. Ketimpangan infrastruktur pusat dan daerah , konflik berbau sara, gerakan separatisme, demonstrasi

5. Ancaman dari luar  negara Indonesia baik yang masuk secara terang-terangan atau melalui provokasi. 

D. Syarat Integrasi Nasional

 

 

 Gambar diatas merupakan syarat-syarat terjadinya integrasi nasional.

 E. Jenis - Jenis Integrasi

- Jenis Integrasi bangsa menurut Myron Weiner (2010) antara lain :
 
1.    Integrasi Bangsa 
Menunjuk pada proses penyatuan berbagai kelompok budaya dan sosial dalam satu kesatuan wilayah dan dalam suatu pembentukan identitas nasional.
 
2.    Integrasi Wilayah 
Menunjuk pada masalah pembentukan wewenang kekuasaan nasional pusat di atas unit-unit sosial yang lebih kecil yang beranggotakan kelompok kelompok sosial budaya masyarakat tertentu
 
3.    Integrasi Elit Massa 
Menunjuk pada masalah penghubungan antara pemerintah dengan yang diperintah.Mendekatkan perbedaan-perbedaan mengenai aspirasi dan nilai pada kelompok elit dan massa.
 
4.    Integrasi Nilai 
Menunjuk pada adanya konsensus terhadap nilai yang minimum yang diperlukan dalam memelihara tertib sosial
 
5.    Integrasi Tingkah Laku (perilaku integratif)
Menunjuk pada penciptaan tingkah laku yang terintegrasi dan yang diterima demi mencapai tujuan bersama.

 - Jenis Integrasi Nasional menurut Suroyo (2002) antara lain : 

1. Integrasi Politik yaitu integrasi dalam aspek politik

2. Integrasi Ekonomi yaitu integrasi dalam aspek ekonomi yakni saling ketergantungan ekonomi antar
daerah yang bekerjasama secara sinergi

3. Integrasi Sosial Budaya yaitu integrasi dalam aspek sosial budaya yakni hubungan antara suku, lapisan dan golongan.

F. Model Integrasi 

Model integrasi dalam sejarah perkembangan indonesia menurut Suroyo (2020) ada 3 yaitu :
 
1. Model Integrasi Imperium Majapahit
Dimulai dengan konsentris pertama yaitu wilayah inti kerajaan ( Nagaragung ) pulau jawa dan madura yang diperintah langsung oleh raja dan saudara-saudaranya.
 
2. Model Integrasi Kolonial
Membangun integrasi wilayah dengan menguasai maritime, intergasi model kolonial ini tidak mampu menyatukan segenap keberagaman bangsa.
 
3. Model Integrasi Nasional Indonesia
 Proses berintegrasinya bangsa indonesia sejak bernegara tahun 1945, kemajuan integrasi ini adalah kesadaran bangsa indonesia yang mengalami pendidikan.

G. Tahapan Penumbuhan Kesadaran Bangsa

Dalam sejarahnya, penumbuhan kesadaran berbangsa tersebut dilalui dengan tahapan-tahapan sebagai berikut:
 
1) Masa Perintis
Pada masa ini mulai dirintisnya semangat kebangsaan melalui pembentukan organisasi-organisasi pergerakan. Masa ini ditandai dengan munculnya pergerakan Budi Utomo pada tanggal 20 Mei 1908. Kelahiran Budi Utomo diperingati sebagai Hari Kebangkitan Nasional.

2) Masa Penegas
Masa tersebut mulai ditegaskannya semangat kebangsaan pada diri bangsa Indonesia yang ditandai dengan peristiwa Sumpah Pemuda tanggal 28 Oktober 1928. Dengan Sumpah Pemuda, masyarakat Indonesia yang beraneka ragam tersebut menyatakan diri sebagai satu bangsa yang memiliki satu Tanah Air, satu bangsa, dan bahasa persatuan yaitu bahasa Indonesia.
 
3) Masa Percobaan
Bangsa Indonesia melalui organisasi pergerakan mencoba meminta kemerdekaan dari Belanda. Organisasi-organisasi pergerakan yang tergabung dalam GAPI (Gabungan Politik Indonesia) tahun 1938 mengusulkan Indonesia Berparlemen. Namun, perjuangan menuntut Indonesia merdeka tersebut tidak berhasil.

4) Masa Pendobrak
Masa- masa tersebut semangat dan gerakan kebangsaan Indonesia telah berhasil mendobrak belenggu penjajahan dan menghasilkan kemerdekaan. Kemerdekaan bangsa Indonesia diproklamirkan pada tanggal 17 Agustus 1945. Sejak saat itu bangsa Indonesia menjadi bangsa merdeka, bebas, dan sederajat dengan bangsa lain. Nasionalisme telah mendasari bagi pembentukan negara kebangsaan Indonesia modern.

H. Macam - macam Integrasi Nasional

Berikut ini macam-macam integrasi nasional, diantaranya sebagai berikut:

1. Integrasi Akulturasi 

Penggabungan 2 (dua) atau lebih kebudayaan tanpa menghapus/menghilangkan ciri khas kebudayaan asli suatu daerah. Contoh : budaya hindu dan islam dalam arsitektur masjid kudus

2. Integrasi Fungsional

Integrasi ini terjadi disebabkan karena adanya berbagai macam fungsi tertentu dari semua elemen dalam masyarakat.

3. Integrasi Normatif

Penggabungan yang terjadi karena adanya norma-norma yang berlaku dan mempersatukan masyarakat, sehingga integrasi lebih mudah terlaksana.

4. Integrasi Ideologis

Integrasi yang terjadi karena adanya ikatan ideologis atau spiritual yang kuat tanpa ada paksaan.

5. Integrasi Koersif

Integrasi yang terjadi karena adanya paksaan dan pengaruh dari penguasa.

6. Integrasi Asimilasi

Penggabungan 2 (dua) atau lebih budaya dan menghilangkan ciri khas kebudayaan asli dalam masyarakat. Contoh : Perkawinan antar suku

I. Contoh Integrasi Nasional

Berikut ini beberapa contoh yang telah pemerintah Indonesia lakukan dalam upaya melakukan integrasi nasional.

1. Tahun 1976 pemerintah membangun Taman Mini Indonesia Indah (TMII), di lokasi TMII terdapat rumah adat dan berbagai macam budaya dari seluruh wilayah Indonesia
 
2. Sikap saling menghargai dan rasa saling memiliki atas kebudayaan yang berasal dari daerah lain, dan bahkan ikut mempelajari dan melestarikan kebudayan dari daerah lain
 
3. Sikap saling mentoleransi terhadap antar umat beragama di Indonesia 

J. Dinamika dan Tantangan Integrasi Nasional

Dinamika itu bisa kita contohkan peristiswa integrasi berdasar 5 (lima) jenis integrasi
sebagai berikut:

1. Integrasi bangsa
Tanggal 15 Agustus 2005 melalui MoU (Memorandum of Understanding) di Vantaa, Helsinki, Finlandia, pemerintah Indonesia berhasil secara damai mengajak Gerakan Aceh Merdeka (GAM) untuk kembali bergabung dan setia memegang teguh kedaulatan bersama Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). 
 
2. Integrasi wilayah 
Melalui Deklarasi Djuanda tanggal 13 Desember 1957, pemerintah Indonesia mengumumkan kedaulatan wilayah Indonesia yakni lebar laut teritorial seluas 12 mil diukur dari garis yang menghubungkan titik-titik ujung yang terluar pada pulau- pulau Negara Indonesia. 
 
3. Integrasi nilai
Melalui kurikulum 1975, mulai diberikannya mata pelajaran Pendidikan Moral Pancasila (PMP) di sekolah. Saat ini, melalui kurikulum 2013 terdapat mata pelajaran PPKn. 
 
4. Integrasi elit-massa 
Dinamika integrasi elit–massa ditandai dengan seringnya pemimpin mendekati rakyatnya melalui berbagai kegiatan.
 
5. Integrasi tingkah laku (perilaku integratif) 
Mewujudkan perilaku integratif dilakukan dengan pembentukan lembaga-lembaga politik dan pemerintahan termasuk birokrasi.

    Dalam upaya mewujudkan integrasi nasional Indonesia, tantangan yang dihadapi datang dari dimensi horizontal dan vertikal. Dalam dimensi horizontal, tantangan yang ada berkenaan dengan pembelahan horizontal yang berakar pada perbedaan suku, agama, ras, dan geografi. Sedangkan dalam dimensi vertikal, tantangan yang ada adalah berupa celah perbedaan antara elite dan massa, di mana latar belakang pendidikan kekotaan menyebabkan kaum elite berbeda dari massa yang cenderung berpandangan tradisional. Masalah yang berkenaan dengan dimensi vertikal lebih sering muncul ke permukaan setelah berbaur dengan dimensi horizontal, sehingga hal ini memberikan kesan bahwa dalam kasus Indonesia dimensi horizontal lebih menonjol daripada dimensi vertikalnya.

  K.  Strategi untuk mengembangkan integrasi bangsa

    Integrasi bangsa diperlukan guna membangkitkan kesadaran akan identitas bersama, menguatkan identitas nasional, dan membangun persatuan bangsa. Gambar dibawah ini merupakan strategi untuk mengembangkan integrasi bangsa

    Sekian pemaparan materi tentang integrasi nasional dari saya, semoga bermanfaat dan terima kasih :).

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Keeratan Hubungan Negara dan Warga Negara

Konstitusi dan Kedudukannya di Indonesia